Menu
Muhammad Harizon

Pentingnya Shalat Tolak Bala Sebelum Musibah Datang



Di negara kita Indonesia khususnya termasuk ke dalam wilayah nusantara yang setiap tahunnya terjadi pergantian musim cuaca. Musim yang silih berganti bisa kategori sedang dan ekstrim. 

Bagaimanapun itu, terlepas apapun musim yang terjadi di negara Indonesia, apapun namanya, bagaimanapun keadaannya, sebagai Ummat islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah bernama shalat tolak bala. Tujuan shalat tolak bala adalah agar manusia dapat terhindar dan selamat dari berbagi macam musibah. 

Shalat sunnah tolak bala atau disebut shalat lidaf’il bala dilaksanakan oleh umat muslim sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa selamat dari segala marabahaya. Shalat sunnah ini dilakukan sebagai ikhtiar manusia dan tidak mesti semua dikabulkan, akan tetapi boleh jadi dapat meminimalisir kejadian musibah. Shalat sunnah tolak bala ini dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Setiap muslim yang ingin mengerjakannya boleh kapan saja, karena memang tidak ada ketentuan khusus berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Adapun tata cara pelaksanaan shalat sunnah tolak bala atau lidaf'il bala ialah seperti berikut ini :


Membaca niat :

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى 

Ushalli Sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillahi ta’ala. 

Aku berniat shalat sunah untuk menolak bala dua rakaat karena Allah ta’ala. 


Tata Cara Pelaksanaan. 

Pelaksanaan shalat ini sama saja dengan shalat biasa sebanyak 2 rakaat, hanya saja yang membedakan nya adalah surat yang dibaca dan jumlah bacaannya. 

Takbiratul Ihram. 

Membaca do'a iftithah. 

Membaca surah AlFatihah. 

Setiap selesai membaca surat al-Fatihah membaca surat Al-Kautsar 17 kali. Kemudian surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali Dan sebelum melaksanakan shalat membaca istifhfar : 

 اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا 

Saya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang penuh kedzaliman, yang tidak memiliki terhadap dirinya sendiri baik madarat dan manfaatnya, mati dan hidupnya maupun bangkitnya nanti. 

Begitu juga pada rakaat kedua. 

Membaca doa dan menambah dengan doa lidaf’il bala atau tolak bala sebagai berikut : 

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْ يقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ, اَللهُ اَكْبَرْاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين 

Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.

Semoga bermanfaat. 

No comments