Muhammad Harizon

Muhammad Harizon
Menu
Muhammad Harizon



Di negara kita Indonesia khususnya termasuk ke dalam wilayah nusantara yang setiap tahunnya terjadi pergantian musim cuaca. Musim yang silih berganti bisa kategori sedang dan ekstrim. 

Bagaimanapun itu, terlepas apapun musim yang terjadi di negara Indonesia, apapun namanya, bagaimanapun keadaannya, sebagai Ummat islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah bernama shalat tolak bala. Tujuan shalat tolak bala adalah agar manusia dapat terhindar dan selamat dari berbagi macam musibah. 

Shalat sunnah tolak bala atau disebut shalat lidaf’il bala dilaksanakan oleh umat muslim sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa selamat dari segala marabahaya. Shalat sunnah ini dilakukan sebagai ikhtiar manusia dan tidak mesti semua dikabulkan, akan tetapi boleh jadi dapat meminimalisir kejadian musibah. Shalat sunnah tolak bala ini dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Setiap muslim yang ingin mengerjakannya boleh kapan saja, karena memang tidak ada ketentuan khusus berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Adapun tata cara pelaksanaan shalat sunnah tolak bala atau lidaf'il bala ialah seperti berikut ini :


Membaca niat :

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى 

Ushalli Sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillahi ta’ala. 

Aku berniat shalat sunah untuk menolak bala dua rakaat karena Allah ta’ala. 


Tata Cara Pelaksanaan. 

Pelaksanaan shalat ini sama saja dengan shalat biasa sebanyak 2 rakaat, hanya saja yang membedakan nya adalah surat yang dibaca dan jumlah bacaannya. 

Takbiratul Ihram. 

Membaca do'a iftithah. 

Membaca surah AlFatihah. 

Setiap selesai membaca surat al-Fatihah membaca surat Al-Kautsar 17 kali. Kemudian surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali Dan sebelum melaksanakan shalat membaca istifhfar : 

 اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا 

Saya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang penuh kedzaliman, yang tidak memiliki terhadap dirinya sendiri baik madarat dan manfaatnya, mati dan hidupnya maupun bangkitnya nanti. 

Begitu juga pada rakaat kedua. 

Membaca doa dan menambah dengan doa lidaf’il bala atau tolak bala sebagai berikut : 

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْ يقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ, اَللهُ اَكْبَرْاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين 

Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.

Semoga bermanfaat. 

Di negara kita Indonesia khususnya termasuk ke dalam wilayah nusantara yang setiap tahunnya terjadi pergantian musim cuaca. Musim yang silih...
Muhammad Harizon Saturday, 6 December 2025
Muhammad Harizon

 


Setiap insan pasti menginginkan hidup yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Tanpa dipungkiri hal ini lumrah menjadi harapan semua orang. Namun pada kenyataannya semua itu tentu tidak bisa didapatkan dengan mudah sesuai ekspektasi kita karena perjalanan hidup ini tidak selamanya berjalan mulus pasti ada onak liku batu kerikil maupun batu besar yang kita hadapi sebagai tantangan dalam menjalani hidup agat kita mampu merasakan betapa hidup ini butuh perjuangan. 

Mendapatkan hidup yang sakinah mawaddah wa rahmah alangkah baiknya kita pahami dulu apa itu sakinah, mawaddah dan rahmah kemudian setidaknya ada lima kunci yang perlu kita dapatkan dan amalkan agar sakinah mawaddah dan rahmah bisa mewarnai hidup kita. 

Secara bahasa sakinah artinya kedamaian, ketentraman, ketenangan, dan kebahagiaan. Mawaddah artinya saling berkasih sayang, sedangkan rahmah merupakan menerima apa adanya dan berlapang dada dalam situasi apapun.


1. Tauhid Yang Kokoh. 

Dalam menjalani hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dalam pantauan Allah SWT. Semuanya telah diatur jauh-jauh hari sebelum penciptaan dunia dan manusia. semua yang telah terjadi, sedang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tertulis dalam lauhul mahfuzh (catatan Allah SWT) sehingga dengan demikian tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang tidak dikendalikan oleh Allah SWT. pemahaman inilah yang seharusnya kita pahami dan tertancap didalam hati sanubari kita sebagai hamba yang beriman kepada-Nya. Meyakini bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT menjadikan kita manusia yang senantiasa berada dalam kekuasaan-Nya. merasa diawasi, merasa dipantau, merasa dilihat dan akan mendapatkan ganjaran atau balasan dalam setiap tindakan yang dilakukan sehari-hari. Akidah yang kuat dan tauhid yang kokoh membuat manusia tidak akan mudah terpengaruh oleh berbagai godaan yang akan mengganggu keimanannya dari siapapun. dengan demikian ia akan merasa sakinah mawaddah wa rahmah. 


2. Ikhlas Dalam Beramal. 

Ikhlas itu, ibarat surah Al-Ikhlas di dalam Al-Qur'an, ia ada di judul tapi tidak ada di dalam surat. Begitulah kira-kira perumpamaan keikhlasan dalam beribadah. Ia merupakan ruhnya amal ibadah, dimana tanpa keikhlasan apapun amal ibadah dan amal perbuatan akan menjadi sia-sia. Artinya kita tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT. 


3. Senantiasa Bersyukur. 

Bersyukur merupakan bentuk rasa terima kasih seorang hamba kepada Tuhannya atas nikmat yang telah ia dapatkan. Nikmat tersebut bisa dalam bentuk apa saja, seperti kesehatan, keimanan, rezki dalam bentuk uang, keberhasilan dalam sebuah usaha, keselamatan dari musibah tertentu dan masih banyak bentuk lainnya. Dengan bersyukur seseorang akan menikmati, merasakan dan menjaga sesuatu yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Sehingga dengan demikian Allah pun akan senantiasa memberikan bahkan menambah nikmat-Nya tersebut. 


4. Istiqamah. 

Istiqamah atau dalam arti kata konsisten dan komitmen dalam melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan. Dalam konteks ini mimin lebih menekankan pada istiqamah dalam beribadah dalam rangka mendapatkan hidup yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya amal ibadah seorang hamba dinilai bukan hanya dari kuantitas dan kualitas tapi juga termasuk istiqamah (bertahan) mengamalkan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Biar amal ibadah sedikit tapi sering dilakukan daripada banyak tapi jarang dilaksanakan. Maka istiqamah menjadi salah satu pilar atau kunci dalam mendapatkan hidup yang sakinah, mawaddah dan rahmah. 


5. Memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Ada kisah di zaman Rasulullah SAW bahwa ada anak yang sedang bermain di dalam masjid, anak kecil itu malas beribadah, suka melawan ke orang tuanya, dan perbuatan kurang baik lainnya. Singkat cerita Rasulullah SAW menunjuk satu orang anak kecil dan beliau mengatakan bahwa anak tersebut adalah anak haram. Setelah ditelusuri sahabat ke rumah orang tua anak itu dan bertanya, Apa yang ibu berikan kepada anak ibu sehingga Rasulullah SAW mengatakan bahwa anak ibu adalah anak haram. Ternyata ibu tersebut tidak sengaja mengambil sebuah ranting kayu dan menjadikannya kayu bakar untuk bahan bakar memasak makanan di tungkunya. Ternyata apa yang telah dikatakan Rasulullah SAW adalah benar. Satu ranting yang mungkin kita anggap sepele ternyata berpengaruh besar dalam kehidupan seorang anak. 

Nah, bagaimana dengan kita?. Agar hidup sakinah, mawaddah dan rahmah seseorang tidak boleh terpapar sesuatu yang subhat bahkan haram. Sedangkan tidak sengaja bisa menjadi haram, apalagi subhat (tidak jelas) atau sengaja mengambil yang bukan hak kita. Na'udzubillah. Memperhatikan makanan dan minuman menjadi hal penting sebelum kita mengkonsumsinya, dari mana asalnya, apa saja bahan-bahannya, dan yang lainnya. Jika makanan dan minuman yang kita konsumsi berasal dari yang halal maka hidup yang sakinah, mawaddah dan rahmah akan senantiasa membersamai. 




  Setiap insan pasti menginginkan hidup yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Tanpa dipungkiri hal ini lumrah menjadi harapa...
Muhammad Harizon Thursday, 4 December 2025
Muhammad Harizon

 



Sebagai pilar dan ujung tombak pendidikan, guru tidak hanya di tuntut untuk mengajarkan materi pelajaran. Namun ada beberapa tugas lain yang juga harus dilaksanakan dalam waktu bersamaan. Bekerja sesuai dengan tuntutan dan regulasi resmi dari lembaga pendidikan dan instansi tempat ia ditugaskan baik negeri maupun swasta sama-sama memiliki struktur organisasi resmi seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan terus ke bawah. 

Bagi sebagian pandangan, menjadi Kepala Sekolah (Kepsek) adalah puncak karier seorang guru yang telah dirintisnya belasan bahkan puluhan tahun. Hal ini dianggap sebagai promosi jabatan impian dan kebanggaan profesi guru. Naik posisi dan ganti jabatan yang lebih bergengsi dan bisa menjadi orang yang disegani baik di lingkungan sekolah itu sendiri maupun di masyarakat. 

Namun di sisi lain, dewasa ini, kenyataan di lapangan seringkali menggelikan sekaligus miris. Ketika kesempatan menjadi kepala sekolah dibuka, bukannya rebutan, justru banyak guru bahkan yang paling pintar sekalipun, malah memilih mundur secara teratur, artinya pada saat ada promosi dan tawaran mereka ogah mengambil kesempatan dan memilih posisi yang sedang dilaksanakan saat ini. Walaupun ada juga sebagian besar yang bersiap dan mempersiapkan diri untuk menerima dan mengambil posisi sebagai kepala sekolah.

Pertanyaan yang menggelitik adalah, Mengapa hari ini kursi panas kepala sekolah begitu kurang diminati oleh sebagian guru ?, Padahal guru tersebut layak dan memenuhi syarat jika ikut dalam pemilihan kepala sekolah. Tidak seperti dulu dimana guru rebutan memantaskan diri menjadi yang terbaik untuk menjadi kepala sekolah. Bahkan terkadang rela merogoh kocek agar bisa mendapatkan jabatan kepala sekolah.

Setidaknya ada beberapa alasan sebagian guru enggan menduduki kursi kepala sekolah :

Gaji Naik Selembar, Beban Naik Sekapal Pesiar.

Mari kita bicara tentang realita paling jujur yaitu uang. Sebagai manusia normal, siapa yang tidak butuh uang ?, jawabannya tentu tidak ada. Semua orang pasti membutuhkan biaya agar keberlangsungan kehidupan sehari-hari tercukupi, syukur-syukur jika ada lebihnya bisa untuk simpanan, investasi dan tabungan lainnya. 

Di zaman sekarang semua orang sudah realistis, tidak perlu basa-basi. Para guru tentu mengetahui bahwa menjadi kepala sekolah tidak secara otomatis membuat rekening meningkat, walaupun memang ada tunjangan jabatan, Tapi Kenaikan tunjangan yang didapat tidak sebanding dengan lonjakan tanggung jawabnya sebagai pimpinan tertinggi di lembaga pendidikan.

Seorang guru pegawai negeri sipil (PNS) tetap menerima gaji pokok dan tunjangan fungsionalnya. Ketika menjadi kepala sekolah, kenaikannya mungkin hanya dari secuil tunjangan tambahan atau tunjangan struktural yang nilainya jauh dari kata mewah. Kenaikan gaji itu tidak akan pernah bisa membayar kerugian waktu istirahat, waktu bersama keluarga, sakit kepala akibat berhadapan dengan birokrasi, atau biaya mental lainnya.

Jika jabatan kepala sekolah hanya menaikkan kesejahteraan setipis tisu, sementara beban kerjanya naik setebal tumpukan modul ajar atau perangkat pembelajaran, maka rasionalitas guru akan berkata: “Lebih baik tenang mengajar di kelas.”


Guru pedagang eceran, kepala sekolah manajer toko grosir.

Seorang guru sejati, jiwanya adalah tentang pedagogi seni mengajar. Menikmati interaksi dengan para siswa dalam proses belajar mengajar maupun di luar kelas. Menikmati momen indah ketika siswa paham materi yang dijelaskan. 

Saat menjadi kepala sekolah, tentunya waktu habis untuk urusan birokrasi dan administrasi yang luar biasa sibuknya, bendahara, negosiator komite, event organizer acara perpisahan maupun acara lainnya, hingga tukang damai (mediator) saat ada masalah. 


Ada perasaan bakat dan passion mengajar terabaikan di balik meja kepala sekolah.

Hal ini menjadi pergeseran fokus dari mengajar di kelas kepada urusan administrasi yang ribut dan ribet dengan stempel, tanda tangan, map dan lainnya. Banyak guru enggan mengerjakan administrasi hitam diatas putih, dinas luar, kunjungan ke sekolah lain, acara resmi di dalam dan diluar provinsi, jika ia harus mengorbankan status sebagai pendidik anak bangsa.


Dari idola kelas menjadi musuh publik.

Sebagai guru, ia dihargai, dicintai atau setidaknya dihormati oleh para siswa atau oleh rekan sejawat. Saat Menjadi Guru biasa, ia menjadi kolega yang bisa diajak ngobrol santai, tertawa bersama, senda gurau guna menghilangkan kejenuhan. Nah, begitu diangkat menjadi kepala sekolah, statusnya berubah menjadi atasan. Para siswa terasa jauh walaupun tetap masih mengajar di kelas, apalagi tidak mengajar sama sekali, kemudian teman-teman jadi segan kepadanya. 

Lama kelamaan ia menjadi target kritik dari guru-guru lain yang mungkin merasa tidak kompeten atau terlalu otoriter dalam memimpin yang pada akhirnya menjadi bahan ghibah di belakang. Setiap keputusan, mulai dari jadwal piket hingga pengadaan seragam baru, akan selalu dicurigai. Hal itu, lumrah, dan memang sering terjadi walaupun sudah bekerja dengan maksimal. Guru enggan menukarkan kenyamanan hubungan sosial sebagai sesama pendidik, dengan beban psikologis sebagai pemimpin yang harus selalu benar di mata bawahan. 


Jabatan Kepala Sekolah Jadi Expire Dalam Jangka Waktu Tertentu.

Regulasi yang ada membatasi masa jabatan kepala sekolah selama dua periode. Jumlah satu periode bergantung kebijakan di lembaga. Ini bukan hanya masalah batasan waktu, tapi juga motivasi jangka panjang. Adanya batasan periode menciptakan ketidakpastian karier. Kita Harus menanggung risiko politik dan beban birokrasi selama beberapa tahun, namun tidak mendapat jaminan posisi permanen. 


Posisi yang kejepit.

Kepala sekolah berada di posisi apit yang menyakitkan, ditekan dari atas (Dinas Pendidikan dan kebijakan mendadak) dan dituntut dari bawah seperti majelis guru, orang tua siswa, dan siswa.

Jika sekolah berprestasi, kepala sekolah hanya mendapat kredit secuil. Tapi jika sekolah gagal, ia yang pertama kali disalahkan berbagai pihak. Hal tersulit dari posisi terjepit ini adalah mematuhi kebijakan dari atas, sembari memenuhi tuntutan dari bawah. 

Beban tanggung jawab kepala sekolah adalah asimetris (tidak seimbang). Risiko kegagalan jauh lebih besar daripada imbalan keberhasilan. Daripada sakit kepala permanen akibat terhimpit dari segala penjuru, guru justru lebih memilih kembali ke kelas untuk mengajar.


Dekat dengan dunia politik.

Mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka menjadi kepala sekolah berarti harus sering-sering berinteraksi dengan dunia politik lokal, entah itu dengan anggota dewan perwakilan rakyat daerah, pejabat dinas, atau bahkan tim sukses tertentu.

Sekolah sebagai institusi publik, seringkali dijadikan arena kepentingan. Kepala sekolah dituntut pandai bermanuver, melobi, dan menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang punya kekuasaan dan dana. 

Namun Guru-guru yang idealis dan hanya ingin fokus pada pendidikan, akan merasa tidak nyaman dengan tuntutan politis itu. Mereka tidak mau prinsip seorang pendidik dikotori oleh transaksi kepentingan di luar gerbang sekolah. Mereka menolak menukarkan idealismenya dengan pragmatisme politik. Mereka tidak mau sekolah menjadi kapal politik musiman, di mana kepala sekolah harus menjadi nakhoda yang pandai membaca arah angin politik, bukan hanya arah angin pendidikan. Sebagai institusi pendidikan tentu hal ini tidak sejalan, apakah itu lembaga negeri maupun swasta.

Pada akhirnya, penolakan ini merupakan sinyal bahwa sistem perlu berbenah. Menjadi kepala sekolah seharusnya menguatkan fungsi pendidikan, bukan meleburkan energi guru ke dalam drama birokrasi, politik, hingga ketidakpastian karier.

Guru sejati tahu bahwa lebih baik menjadi inspirasi di ruang kelas daripada menjadi administrator ulung yang terisolasi, sakit kepala, dan dibatasi ruang geraknya. 


Walaupun demikian, ini hanyalah sebuah realita yang terjadi di berbagai sekolah yang memang gurunya tergolong realistis dan idealis. Sebenarnya masih banyak sekolah yang gurunya bersedia menjadi kepala sekolah, entah itu kemauannya sendiri ataupun perintah dari atasannya. Yang jelas tugas sebagai kepala sekolah adalah pilihan seorang guru di dalam struktural organisasi sekolah. Siapa yang siap jadi kepala sekolah ?

  Sebagai pilar dan ujung tombak pendidikan, guru tidak hanya di tuntut untuk mengajarkan materi pelajaran. Namun ada beberapa tugas lain ya...
Muhammad Harizon Wednesday, 26 November 2025
Muhammad Harizon


 
Bulan Bersejarah.

Bulan November merupakan bulan bersejarah bagi komunitas blogger Bukittinggi, di tahun 2025 ini telah berusia 6 (enam) tahun. Sebuah umur yang cukup muda namun menyimpan lika-liku perjuangan yang memberikan pengalaman berharga bagi kami. 

Ibarat kata pepatah, jika berteman dengan penjual minyak wangi (parfum) sedikit banyaknya kita pasti akan mendapatkan wanginya, hal itu sudah jelas pasti terjadi pada diri seseorang dan tak dapat lagi dipungkiri. Begitulah istilah yang saya dapatkan dari founder blogger Bukittinggi, Kanadi Warman (Bang Kim). Ya, Bang Kim, sapaan itu biasa kami ucapkan sebagai panggilan akrab kepada beliau. Untuk usia jelas beda sedikit lah, hehe, tapi setidaknya menghargai orang yang berilmu adalah sebuah adab dan keharusan sebagai pembelajar sejati. 




Selalu Belajar dan Terus Belajar.

Di Setiap momentum kopdar atau pertemuan saya dan teman-teman selalu belajar dengan Bang Kim seputar ilmu blogger ini dan di sela-sela diskusi kami juga menyempatkan membahas cara mendapatkan uang (monetisasi) lewat kanal YouTube yaitu video blog (vlog). Kunci dari konten yang menghasilkan uang adalah konsistensi kreatornya, untuk menjadi profesional memang dibutuhkan ketekunan, dan tidak hanya literasi digital saja tapi saya memperhatikan apapun bidang pekerjaan yang kita lakukan memang butuh konsistensi, ketekunan, kerajinan, tidak pernah bosan, selalu berkreasi, kolaborasi, inovasi, kreatif, selalu belajar, tidak mudah capek, tidak bosan juga beradaptasi dengan lingkungan agar apa yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan (ekspektasi). 




Blogger memberikan suatu pelajaran dan pengalaman berharga bagi saya bahwa melek teknologi informasi adalah kunci utama beradaptasi dengan lingkungan yang serba digital seperti yang kita rasakan saat ini. 

Pada pertemuan kopdar blogger yang ke 6 tahun ini kami membahas seputar fitur-fitur yang belum terkuasai, memperpanjang domain, cara monetisasi blog, cara membuat konten blog yang mudah seperti menuliskan aktivitas yang dekat dengan bidang pekerjaan kita atau kegiatan sehari-hari.


Bagi-bagi Domain Secara Gratis.

Momen yang paling unik pada pertemuan ini adalah Bang Kim memberikan reward kepada anggota baru berupa domain gratis yang dipakai untuk satu tahun pemakaian domain. Selain itu, yang menariknya juga, Bang Kim memberikan diskon domain kepada anggota baru lainnya yaitu berupa domain tapi cukup membayar Rp. 10.000 (sepuluh ribu) saja untuk pemakaian domain selama satu tahun pemakaian. 

Semua itu tentu ada syaratnya, dan syaratnya adalah membuat tulisan tentang anniversary Blogger Bukittinggi, jika ada anggota baru yang membuat tulisan tentang anniversary ke 6 tahun ini, khususnya anggota baru, maka ia berhak mendapatkan reward domain gratis dan diskon pembelian. 


Pengalaman Yang Seru.

Sungguh pengalaman yang luar biasa menurut saya, asyik dan seru, karena saat ini mungkin sulit mencari sahabat yang benar-benar tulus dan ikhlas berbagi ilmu bahkan uangnya untuk orang lain. 

Semoga Allah SWT senantiasa menyehatkan Bang Kim dan seluruh anggota serta dilancarkan dan dimudahkan rezki Bang Kim dan seluruh anggota Blogger Bukittinggi. Aamiin.

Komunitas Blogger Bukittinggi juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin belajar literasi digital khususnya ilmu blogger ini. 


  Bulan Bersejarah. Bulan November merupakan bulan bersejarah bagi komunitas blogger Bukittinggi, di tahun 2025 ini telah berusia 6 (enam) t...
Muhammad Harizon Tuesday, 25 November 2025
Muhammad Harizon

 


Alam takambang Jadi Guru (Alam Terkembang Jadi Guru) artinya alam semesta yang terbentang dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang bermakna sebagai pengajar dapat dikiaskan dengan pelajaran karena tugas mulia yang diembannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi pilar utama dalam dunia pendidikan. 

Diantara tanda-tanda alam yang dapat dijadikan pelajaran berharga dalam kehidupan diantara ada 5 macam, yaitu jenis tumbuhan dan hewan. 

1. Padi. 

Semakin berisi semakin merunduk (konsep rendah hati). Ilmu padi ini menjadi pelajaran bahwa semakin ilmu, semakin tinggi pangkat dan jabatan, semakin rendah hati tidak sombong, bahwa apa yang telah kita raih dan capai dalam berkarir semua itu tidak lepas dari pemberian Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta tidak lepas dari pertolongan manusia baik keluarga, teman, kolega, rerlasi, orang terdekat dan berbagai unsur yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam pencapaian kita. sehingga dengan demikian sebenarnya tidak ada yang perlu kita sombongkan karena pada hakikatnya yang berhak sombong itu hanyalah Dia yaitu Allah SWT sebab Ia mampu menciptakan langit dan bumi beserta isinya, surga dan neraka, alam ghaib dan alam nyata dan menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. 

konsep rendah hati ini merupakan sifat yang sangat disukai semua orang siapapun itu, apabila sifat rendah hati ini tertanam di hati dan pikiran serta terealisasi dalam kehidupan maka kita akan disenangi semua orang dan nyaman dalam menjalani aktivitas pekerjaan. Begitu juga Sebaliknya, apabila sombong, semakin tinggi ilmu semakin merasa pintar dan hebat maka akan dibenci oleh siapapun dan sewaktu-waktu Allah mampu memusnahkan apa yang disombongkan dan pada akhirnya kita akan merasa malu sendiri dan menyesal. 


2. Air.

Selalu dibutuhkan meskipun setelah itu dibuang (konsep ikhlas). Ya, begitulah ketentuan mutlak dari Allah SWT (sunnatullah) yang ada pada air. Ia dibutuhkan ketika diperlukan saja, ketika tidak dibutuhkan ya tidak digunakan. Saat di kamar mandi / toilet, mencuci alat atau kebutuhan rumah tangga, pecah belah, kendaraan, hewan peliharaan, membuat sesuatu, dan berbagai kebutuhan lainnya seperti mencairkan suatu benda untuk diubah dan dibuat sesuatu yang bermanfaat, air dalam keadaan bersih kemudian dipakai dan terbuang dalam keadaan kotor yang biasa disebut dengan air limbah, membersihkan apapun di rumah dan dimana saja pasti menggunakan air. 

Air adalah sumber kehidupan yang bisa menjadi kawan apabila kita pandai memanfaatkan dan juga bisa menjadi lawan jika tidak pandai menggunakannya. Air merupakan kebutuhan pokok bagi keberlangsungan kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan semuanya membutuhkan air. Semua makhluk hidup pasti membutuhkan air. Pada kenyataannya air digunakan untuk apa saja dan dimana saja.

Begitulah sifat ikhlas yang ada pada diri seseorang, ia tidak terlihat tapi tampak pada perilaku sehari-hari. Terkadang kita diajak orang lain ketika ada maksud tertentu, niat terselubung, memanfaatkan kita untuk keuntungan pribadi yang sepihak yang hasilnya bukan untuk kita tapi untuk orang yang memanfaatkan kita. Disini benar-benar menguji keikhlasan hati. Ada juga kita sewaktu-waktu membantu orang yang membutuhkan pertolongan, akan tetapi orang yang telah dibantu seakan lupa dengan bantuan kita, maka hal ini juga menuntun kita agar senantiasa ikhlas. Ikhlas beramal tidak hanya sekadar slogan tapi benar-benar harus tertancap dalam sanubari insan yang membutuhkan balasan akhirat nantinya.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita dalam keikhlasan untuk beramal, berbuat kebaikan dan dalam menghadapi tantangan kehidupan dunia.


3. Akar.

Tidak terlihat tapi memberikan banyak manfaat (konsep sedekah). Setiap tanaman pasti memiliki akar di bawahnya tepatnya di dalam tanah. Pada hakikatnya semua jenis tanaman yang tumbuh dengan sempurna adalah sebuah metamorfosis alami. Tumbuhan yang baik ataupun tanaman yang berkualitas bahkan memberikan manfaat adalah tidak lepas dari peran penting akar yang ada di dalam tanah, tanpa akar, tanaman tidak akan tumbuh dengan baik. 

Begitulah kerja akar pada sebuah tumbuhan. Ia tidak terlihat oleh siapapun tapi mampu berkontribusi untuk tumbuhan yang tumbuh dengan sempurna baik untuk makanan, obat-obatan alami, sayuran, hiasan dan fungsi lainnya sesuai kebutuhan.

Dalam bersedekah, kita juga dituntun seperti akar, memberi manfaat bagi orang lain tanpa diketahui oleh siapapun kecuali orang tertentu. Akar yang memberikan manfaat bagi tumbuhan hanya diketahui oleh tanah, sedangkan sedekah hanya terlihat oleh orang-orang tertentu seperti penyalur sedekah, petugas zakat, orang kepercayaan dan lainnya, sehingga tidak diketahui oleh banyak orang, yang orang ketahui hanyalah hasilnya saja sedangkan siapa yang memberi tidak banyak yang mengetahui. Ibarat kata pepatah, tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahui. Memang pada prinsipnya dalam ajaran agama Islam, memberi sedekah tanpa diketahui orang lain lebih baik dan pahalanya besar. Semoga kita mampu bersedekah tanpa dilihat oleh siapapun kecuali hanya Allah SWT. 


4. Burung.

Walaupun dapat terbang tinggi tapi selalu mendarat (konsep bersyukur). Seekor burung yang kita kenal dapat terbang bebas di angkasa kemanapun dan kapanpun, setinggi-tingginya karena memiliki sayap sebagai bagian tubuh untuk terbang dan dua kaki sebagai anggota tubuh untuk berdiri. 

Begitulah hendaknya seorang manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahwa setinggi apapun ilmu dan sehebat apapun pangkat serta jabatan harus selalu rendah hati (tidak sombong), selalu mengingat bahwa apa yang ia peroleh merupakan nikmat dari Allah SWT yang patut dan pantas disyukuri. Syukur merupakan bentuk dan tanda terima kasih seorang hamba kepada Allah SWT atas segala nikmat yang didapatkan. Bersyukur juga merupakan bentuk manifestasi penghambaan manusia kepada Sang Khalik (Pencipta), pencipta langit dan bumi beserta isinya. 

Orang yang tidak mau berterima kasih berarti tidak bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah didapatkan atau biasa disebut sebagai kufur nikmat, mengingkari suatu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Siapa yang tidak mau bersyukur maka ia akan merasakan siksaan di akhirat sebagai konsekuensi dari perbuatan yang merasa hasil usahanya tanpa ada bantuan dari Yang Maha Pemberi nikmat. 

Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang selalu bersyukur atas selaga nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan memanfaatkan nikmat tersebut untuk hal-hal yang di redhai oleh-Nya. 


5. Laba-laba.

Meskipun rumah dan sarang selalu hancur tapi tetap semangat membuatnya kembali (konsep sabar). Begitulah kuatnya kesabaran dan ketabahan laba-laba. Setiap ia membuat sarang atau rumah atau tempat hinggap di sana juga dimusnahkan atau dalam artian dibersihkan. Terlepas dari tempat sarang yang tidak tepat atau mengganggu, setidaknya kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa setiap sarangnya hancur, ia akan membuatnya kembali tanpa merasa kecewa dan dendam. 

Begitu juga dengan kesabaran hati manusia. Memang tidak mudah tapi kesabaran akan membawa kebaikan. Walaupun kita sering dihina, diejek, dighibah, difitnah, dicela tapi tetap berlapang dada menerima karena itu merupakan ujian dari Allah SWT untuk menjadi manusia yang berkualitas, manusia yang tenang dan tidak gegabah mengambil sikap. 

Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Tidak semua keburukan harus segera di balas, ada kalanya bersabar sebagai obat penenang jiwa agar setiap permasalahan diselesaikan dengan cara baik-baik, pikiran jernih dan hati yang tenang. Dengan kesabaran apapun permasalahan dapat diselesaikan dengan baik, sebaliknya jika emosional, balas dendam maka masalah kecil pun tidak akan pernah selesai bahkan bisa menjadi besar.


Itulah tanda-tanda alam yang bisa menjadi ibrah bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setidaknya lima jenis ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk kita tiru, laksanakan, teladani, kerjakan, sebagai bahan agar diri kita menjadi lebih baik dalam bersikap dan menyikapi berbagai polemik kehidupan dan strata sosial di masyarakat. 


  Alam takambang Jadi Guru (Alam Terkembang Jadi Guru) artinya alam semesta yang terbentang dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan seh...
Muhammad Harizon Monday, 24 November 2025
Muhammad Harizon

 


Sumatera Barat sejak dahulu kala memang selalu juara dengan keindahannya, salah satunya adalah nagari Koto Gadang kabupaten Agam. Pesona kampung yang satu ini membuat mata terpana akan suasananya. 

Bersama keluarga, kami menikmati indahnya suasana perkampungan yang beriklim sejuk ini. untuk menuju kesini bisa melewati dua jalur utama yaitu ngarai sianok Bukittinggi dan via padang luar arah ke maninjau. 

Sejak dulunya dimasa penjajahan sekitar abad ke 19, Koto Gadang merupakan nagari atau desa pertama yang mendapatkan akses pendidikan barat, sehingga masyarakatnya mampu menjadi birokrat, tenaga pendidik, dan bidang lainnya hingga menjadi ahli. menariknya desa ini juga telah melahirkan pahlawan nasional seperti Rohana Kudus (jurnalis perempuan dan pendiri surat kabar Soenting Melajoe, Soetan Sjahrir (Perdana Menteri Indonesia Pertama), Haji Agus Salim (pejuang kemerdekaan Indonesia, menteri luar negri, dan diplomat), Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi (pakar fikih dan imam besar masjidil haram), Oesman Efendi (pelukis), Leonardy Harmainy (anggota DPD RI), Boy Rafli Amar (Komjen Polisi dan Kepala BNPT), Prof. Bahder Johan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia), dan masih banyak tokoh lainnya. Begitu banyak sejarah dan budaya yang ada di kampung ini, sehingga tidak cukup sehari untuk berkunjung mendapatkan informasi terlengkap seputar seluk beluk desa yang tergolong nyaman ini. 



Suasana yang kami rasakan selama berada di kampung ini adalah tenang, posisi yang agak jauh dari hiruk pikuk aktivitas perkotaan dan suasana pasar. Desa ini juga merupakan penghasil perak dan tenun. Untuk kerajinan perak biasa dilakukan oleh masyarakat laki-laki, sedangkan menenun atau membuat kain tenun dilakukan oleh perempuan. Untuk hasilnya telah dijual ke pasar nasional bahkan internasional. Pakaian adat koto gadang juga telah banyak dipakai dalam acara pesta pernikahan di kota-kota maupun pedesaan. Desa ini juga masih menympan benda bersejarah seperti rumah gadang sumatera barat, rumah keradjinan amai setia 1915, masjid Nurul Iman, beberapa contoh bangunan yang berarsitektur unik dan menarik memiliki nilai budaya dan agama. 


Berada di antara gunung Marapi dan gunung Singgalang, membuat letak geografisnya menjadi semakin manarik untuk dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negri maupun manca negara karena setiap pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang sangat indah dan menarik perhatian. Dijamin setiap berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun teman di desa ini pasti akan membawa rasa bahagia setelah berada di kawasan kampung ini. 


Berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman benar-benar terasa asyik, seru dan mengesankan selama berada di desa ini. Koto Gadang juga merupakan destinasi wisata klasik yang wajib dan menarik dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Tidak hanya pemandangan alamnya yang mempesona tapi juga kaya akan sejarah, budaya, agama, nilai-nilai perjuangan, nasionalisme, dan hasil kerajinan tangan masyarakat. sayapun bersama keluarga masih berharap dapat berkunjung kembali ke kampung koto gadang suatu hari nanti. 

  Sumatera Barat sejak dahulu kala memang selalu juara dengan keindahannya, salah satunya adalah nagari Koto Gadang kabupaten Agam . Pesona...
Muhammad Harizon Saturday, 22 November 2025
Muhammad Harizon

 


Assalamu'alaikum Sobat Literasi.

Komunitas Blogger Bukittinggi kembali mengadakan kopdar alias kopi darat atau berkumpul bertemu merayakan ulang tahun komunitas yang ke 6 tahun. 

Masih teringat jelas di pikiran saya kala itu kami tidak sengaja ngobrol disela-sela coffee break dalam sebuah acara diseminasi pemanfaatan bahasa luar ruang yang diselenggarakan oleh balai bahasa provinsi Sumatera Barat di sebuah sekolah dasar di kota Bukittinggi. 

Sambil berbincang, sahabat saya Kanadi Warman atau Kim melontarkan ide kreatifnya kepada kami yang sedang asyik menyeruput kopi dan kudapan bahwa ia berpikir bagaimana jika ilmu yang kami pelajari dari narasumber diseminasi ini diaplikasikan dalam literasi digital berbentuk blog. 

Saya yang duduk disampingnya sontak kaget mendengarnya karena bagi saya membuat blog itu sulit karena belum pernah mempelajari. 

Singkat cerita tentu saya sangat setuju dan bersedia mempelajari lebih lanjut. 

Ternyata untuk membuat blog yang gratisan sangat mudah dengan syarat memiliki akun surat elektronik atau email. Jika blog nya ingin dikerjakan secara profesional bisa didaftarkan ke rumah blog untuk pembelian domain bertaraf internasional. 

Nah, pada tahun ini ide kreatif yang tidak sengaja itu telah menjadi komunitas literasi digital satu-satunya di kota Bukittinggi bermana komunitas blogger Bukittinggi. 

Tentunya berkumpul menjadi perkara yang lumrah agar kami para anggota bisa belajar bertukar pikiran dan saling mendukung agar blog kami semakin berkembang.

Dalam pertemuan ini kegiatan akan difokuskan pada kelas blog, bagi-bagi domain secara gratis oleh ketua kami dan update template agar tampilan blog lebih menarik.


  Assalamu'alaikum Sobat Literasi. Komunitas Blogger Bukittinggi kembali mengadakan kopdar alias kopi darat atau berkumpul bertemu meray...
Muhammad Harizon Friday, 14 November 2025